Senin, 09 Maret 2015

Stadion

Stadion yang digunakan sebagai laga kandang PSIM (Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram) adalah Stadion Mandala Krida, yang memiliki kapasitas 25.000 orang penonton. Stadion ini cukup layak untuk menggelar pertandingan sore maupun malam hari dikarenakan stadion ini mengunakan penerangan lampu berstandar nasional. Stadion ini siap untuk menampung suporter lawan yang ditempatkan pada sisi barat laut stadion. Di semua sisi tribun stadion di tempati oleh Brajamusti.
Akhir 2012 nanti, Detail Engineering Design (DED) Stadion Mandala Krida selesai dan selanjutnya dilakukan renovasi total serta penataan fisik bangunan. Penataannya akan dilaksanakan 2013. ’’Januari 2013 sudah disiapkan Rp 6 miliar,’’ terang Kepala Balai Pemuda Olahraga (BPO) DIJ Edy Wahyudi kepada Radar Jogja (16/10) kemarin. Pematangan desain terus dilakukan BPO dan rekanan yang telah ditunjuk. Selama dua minggu dilakukan pertemuan untuk membahas DED. Dia pun berharap akhir 2012 DED rampung dan segera dikerjakaan. Persoalan dana dari Pemda DIJ menurut Edi tidak terlalu susah. Pada tahap awal akan disiapkan Rp 6 miliar. Ini dilakukan agar untuk mengantisipasi agar penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan, terkontrol, dan transparan. Desakan untuk merenovasi stadion kebanggaan warga Jogja ini datang dari berbagai kalangan. Terutama masyarakat yang kerap menggunakannya untuk berbagai kepentingan. ’’Guna mengakomodasi itu, BPO akan akan memaksimalkan pembangunannya dengan memperhatikan fasilitas dan standarnya, yakni standar internasional,’’ kata Edy yang baru menjabat Kepala BPO belum genap sebulan ini. Sejumlah fasilitas akan ditambahkan di kompleks stadion tertua di DIJ ini. Antara lain untuk olahraga panjat tebing, bola voli pasir, sepatu roda, tenis lapangan, balap motor, dan panahan. Sisanya GOR Amongrogo yang hanya berjarak 50 meter akan dioptimalkan untuk cabor lain.’’Nanti kompleks Mandala Krida akan menjadi pusat olahraga DIJ. Karena letak Amongrogo dan kantor KONI DIJ yang baru akan dibangun sinergi,’’ jelasnya. Ketua National Paralympic Committee (NPC) DIJ Memed Lesmana meminta agar renovasi nanti memperhatikan kebutuhan para difabel. Dengan begitu, fasilitas stadion bisa dipakai bersama-sama untuk pembinaan atlet, termasuk atlet difabel.’’Selama ini atlet-atlet yang memakai kursi roda kesulitan saat masuk stadion,’’ ujarnya. Edy Wahyudi menanggapi positif usulan dari NPC ini dan berjanji akan mengakomodasinya.

 

Sumber : https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3293452384235885241#editor/target=post;postID=1783693243969662986

Tidak ada komentar:

Posting Komentar