Stadion yang digunakan sebagai laga kandang PSIM (Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram) adalah Stadion Mandala Krida,
yang memiliki kapasitas 25.000 orang penonton. Stadion ini cukup layak
untuk menggelar pertandingan sore maupun malam hari dikarenakan stadion
ini mengunakan penerangan lampu berstandar nasional. Stadion ini siap
untuk menampung suporter lawan yang ditempatkan pada sisi barat laut
stadion. Di semua sisi tribun stadion di tempati oleh Brajamusti.
Akhir 2012 nanti, Detail Engineering Design (DED) Stadion Mandala
Krida selesai dan selanjutnya dilakukan renovasi total serta penataan
fisik bangunan. Penataannya akan dilaksanakan 2013. ’’Januari 2013 sudah
disiapkan Rp 6 miliar,’’ terang Kepala Balai Pemuda Olahraga (BPO) DIJ
Edy Wahyudi kepada Radar Jogja (16/10) kemarin. Pematangan desain terus
dilakukan BPO dan rekanan yang telah ditunjuk. Selama dua minggu
dilakukan pertemuan untuk membahas DED. Dia pun berharap akhir 2012 DED
rampung dan segera dikerjakaan. Persoalan dana dari Pemda DIJ menurut
Edi tidak terlalu susah. Pada tahap awal akan disiapkan Rp 6 miliar. Ini
dilakukan agar untuk mengantisipasi agar penggunaan dana bisa
dipertanggungjawabkan, terkontrol, dan transparan. Desakan untuk
merenovasi stadion kebanggaan warga Jogja ini datang dari berbagai
kalangan. Terutama masyarakat yang kerap menggunakannya untuk berbagai
kepentingan. ’’Guna mengakomodasi itu, BPO akan akan memaksimalkan
pembangunannya dengan memperhatikan fasilitas dan standarnya, yakni
standar internasional,’’ kata Edy yang baru menjabat Kepala BPO belum
genap sebulan ini. Sejumlah fasilitas akan ditambahkan di kompleks
stadion tertua di DIJ ini. Antara lain untuk olahraga panjat tebing,
bola voli pasir, sepatu roda, tenis lapangan, balap motor, dan panahan.
Sisanya GOR Amongrogo yang hanya berjarak 50 meter akan dioptimalkan
untuk cabor lain.’’Nanti kompleks Mandala Krida akan menjadi pusat
olahraga DIJ. Karena letak Amongrogo dan kantor KONI DIJ yang baru akan
dibangun sinergi,’’ jelasnya. Ketua National Paralympic Committee (NPC)
DIJ Memed Lesmana meminta agar renovasi nanti memperhatikan kebutuhan
para difabel. Dengan begitu, fasilitas stadion bisa dipakai bersama-sama
untuk pembinaan atlet, termasuk atlet difabel.’’Selama ini atlet-atlet
yang memakai kursi roda kesulitan saat masuk stadion,’’ ujarnya. Edy
Wahyudi menanggapi positif usulan dari NPC ini dan berjanji akan
mengakomodasinya.
Sumber : https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3293452384235885241#editor/target=post;postID=1783693243969662986
Tidak ada komentar:
Posting Komentar